Halaman

Minggu, 24 Januari 2010

MASALAH

Gj (Space)
Hidup Adalah Kematian








Masalah
Kehidupan kita sekarang ini semakin maju, didukung dengan teknologi yang semakin memudahkan kita dalam menjalankan aktivitas dan kehidupan sehari-hari. Gerak kita semakin cepat, setiap aktivitas yang dikerjakan dikontrol oleh agenda yang senantiasa dibawa serta. Kita merasa selalu diburu waktu seakan waktu 24 jam sehari tidaklah cukup. Kehidupan seakan berjalan seperti rutinitas yang senantiasa harus dilakukan untuk mencapai 'tujuan hidup', hanya terfokus pada pekerjaan .
Di balik itu semua, secara jujur, maukah Anda mengakui bahwa Anda merasa gelisah? Apakah kadang Anda merasa takut dan susah hati menjalani hidup yang itu-itu saja? Di dunia ini apa yang sebenarnya anda cari? Anda berusaha mencarinya, tapi Anda tak tahu dengan jelas apa yang sebenarnya hendak Anda cari. Atau mungkin cara untuk mendapatkanya.
Anda sering marasa bingung, merasa banyak menjumpai kekacauan dan kekalutan batin. Anda diserang oleh bermacam-macam perasaan yang tidak memuaskan atau yang kurang menyenangkan hati Anda. Secara singkat Anda ini tidak mendapatkan ketenangan dan kesejahteraan dalam batin Anda. Mungkin kebanyakan dari Anda kemudian menempuh cara yang salah untuk mendapatkan ketenangan batin dan keselarasan hidup ini. Anda akhirnya cenderung melihat dan mencari di luar diri Anda sendiri. Didalam keluarga Anda, di dalam pekerjaan Anda, atau di dalam pergaulan dan sebagainya.
Anda merugikan waktu anda yang sama dengan waktu orang lain. Anda telah mengesampingkannya. Anda hanya terfokus pada hal hal yang Anda alami dengan dipenuhi oleh pikiran pikiran akan masa depan.
Anda merasa susah, gelisah, dan darah Anda kering lebih cepat daripada yang dilakukan oleh usia.
Anda tak bisa memikirkan keadaan orang lain, hanya keinginan Anda sendiri. Dan apabila tak terkabulkan, Anda merasa susah, gelisah. Kesusahan itu, kegelisahan itu, semua Anda rasakan disaat yang sama. Bagi Anda semuanya menjadi tak begitu normal. Kadang Anda berpikir Anda ingin pergi dan tak ingin kembali. Tapi anda tahu itu tak akan menyelesaikan masalah. Anda juga paham akan ada hal lain yang meyertainya. Masalah baru, pemikiran pemikiran baru, yang sebenarnya tak perlu. Hal itu mempengaruhi pikiran Anda, tak tertib, dan membebani diri Anda.
Anda bingung. Tak mengerti. Tak bisa membedakan yang baik dan buruk lagi. Karena bagi Anda keduanya sedikit sulit dijelaskan. Tak terfokus, tak mendetail Sulit untuk dibedah, dipilah nilai konsepnya yang luas dan bisa diartikan secara luas pula. Singkatnya tak bisa Anda cerna. Semua itu meluas sampai ketempat Anda bekerja, keluarga Anda, pergaulan Anda, dan sebagainya.
Anda tak bisa mengambil keputusan secara tepat. Anda menjadi selalu merasa harus buru buru. Itu membuat Anda lalai. Dan Anda merasa tak pantas lagi untuk menempati tempat yang telah Anda peroleh sekarang. Anda murni jadi seorang pemarah. Marah pada siapa saja. Kapan saja. Dimana saja. Tapi malah membawa Anda menuju rimba yang tak ada jalan setapak untuk dilalui.
Anda tak mampu melihat dunia dengan apa adanya. Ppepatah mengatakan, “Mahkluk hidup tertentu tak dapat melihat dimalam hari. Dan beberapa mahkluk hidup lainnya tak dapat melihat di sing hari. Tapi manusia yang dipenuhi kebencian dihatinya akan menjadi gelap mata (tak mampu melihat) disiang atau malam hari.” Anda gagal untuk mengerti bahwa Anda salah dalam menilai (melihat) setiap benda. Anda memikirkan masa lalu dan masa depan (yang tak bisa ditebak). Khalayan itu berlari kesana kemari dalam pikiran Anda yang tak terlatih.
Sebenarnya Anda hanya ingin suasana yang baru, mulai hari ini dan seterusnya. Anda ingin damai dan bahagia. Anda ingin membuat dunia Anda menjadi sangat berharga. Anda ingin jadi kaya seperti yang Anda lihat pada orang lain.
Namun……….. Bagi Anda itu tak mungkin. Sepertinya hanya akan jadi milik orang lain saja, bukan?
Anda mengeluh dan berdoa dalam sembahyang Anda. Anda berharap surge itu Anda dapatkan karena Anda berdoa. Anda ingin hal itu hadiah dari Tuhan sebagai balasan atas permintaan yang Anda panjatkan.
Anda terus berdoa. Tapi sekarang tak terwujud. Dan Anda masih terus berharap. Lama lama Anda jadi ragu, “Apakah Tuhan mendengar?” Lebih parah lagi, “Apakah Tuhan itu ada?” Anda mulai meragukan keberadaan-Nya.
Sekarang Anda berputar putar dalam pemikiran sendiri.. Anda rapuh. Stress. Berbagai macam penyakit datang dan meracuni hati. Mengundang penyakit kulit, penyakit encok, dan bebagai penyakit lainnya. Terpelihara dalam diri Anda. Bertendesi, dan Anda pun sakit.
Itulah realita yang Anda alami.. Setidaknya, sebagian besar seperti itu, bukan? Singkatnya, Anda mengembara kedalam diri Anda untuk mencoba menemukan arti “kesempurnaan”. Menurut Anda, jika Anda mendapatkannya, sepertinya Anda mendapatkan seluruh isi dunia ini. Tetapi bila tak memilikinya, meskipun telah memiliki “segalanya”, Anda seperti tak mendapat apa apa.

Kejahatan Kembar
Apa yang Anda alami diatas tadi mengundang kejahatan kembar kedalam diri Anda. Yang saya maksud “kegelisahan dan kesedihan”. Kegelisahan itu, dan kesedihan itu datang secara beriringan, bergandengan. Mereka hidup bersama sama didunia ini. Jika Anda gelisah, Anda pasti juga akan merasa sedih. Begitu pun sebaliknya. Itu sudah takdir yang tak bisa diubah. Walau Anda berusaha lari ataupun membunuhnya, mereka tetap saja akan menghampiri Anda. Kapan saja, dimana saja. Seperti kematian, tak terhalang gedung yang kokoh lagi tinggi.
Mereka tercipta karena kesalahan Anda dalam menilai setiap kejadian atau benda. Anda tak bisa melihat segala sesuatu menurut apa adanya. Akibatnya, dunia ini adalah sumber dari semua “kejahatan kembar”.
Lahirlah akibat baru yang lain dari “kejahatan kembar” itu. Anda merasa takut, susah.……… (dan sebagainya). Dan “kejahatan kembar” itu semakin menumpangi pikiran Anda.
Anda mencari cara untuk mengalahkan ketidak-adilkan ini. Anda menemukan cara dengan apa yang Anda sebut, “Uang”. Anda percaya bahwa Anda hanya bisa memecahkannya dengan uang. Tapi Anda tak mengetahui bahwa uang sendiri juga membawa persoalan yang menyertainya. Anda mencarinya, akhir akhirnya tak teraih. Anda tak siap.
Dan waktu yang anda miliki dan sama dengan yang dimiliki oleh orang lain menjadi sia sia. Diri Anda rugi, dan merugikan orang lain juga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar