Halaman

Senin, 20 Juni 2011

Cinta

CINTA
Topik yang bakal ku angkat kali ini adalah tentang cinta. Karena bagi banyak orang, cinta memang melahirkan banyak tanda tanya. Dulu aku pernah menganggap cinta itu hanya milik orang bodoh. Karena aku memang pernah dibut bodoh oleh cinta. Dan ku anggap diriku memang BODOH. Lantas itu membuatku benci akan cinta. Begitu pula saat kulihat orang-orang yang jatuh cinta, menurutku mereka memang benar benar BODOH.
Ku minta Anda jangan tersinggung dulu, apalagi bagi Anda yang sedang jatuh cinta. Bukan maksud ku untuk mengatakan Anda bodoh dalam konteks yang Anda pahami. Maksud saya bukan itu. Saya cuma ingin menyampaikan alasan saya mengapa saya mengatakan cinta memang membuat BODOH.
Apa yang saya maksud sebagai BODOH di sini bukanlah seperti sudut pandang Anda sendiri. Karena saya akan bercerita tentang arti cinta dari setiap pikiran untuk menyorot arti dari setiap pikiran. Tentang apa yang akan saya uraikan ini adalah dengan menggunakan system dari dua titik pandang, yaitu dari titik pandang saya sendiri dan dari titik pandang Anda.
Yang saya maksud cinta membuat orang BODOH ini adalah “CINTA MEMBUAT KECERDASAN OTAK MENURUN.”
Begini maksud saya, ketika Anda dalam proses jatuh cinta, ditengarai menyebabkan otak Anda tak bisa melakukan konsentrasi dan tugas secara optimal seperti biasanya. Misalnya, saat Anda melihat foto orang yang Anda cintai, atau malah bertemu dengannya, maka jumlah sirkulasi darah ke otak Anda berkurang. Bagi otak, hal ini hanya berarti satu hal: aktifitas sel-sel otak menurun dan kecerdasan pun menurun; dengan kata lain Anda jadi BODOH. Dan hal yang sama terjadi ketika orang menggunakan obat terlarang. Berarti cinta sama dengan candu, bukan?
Ketika Anda melihat orang yang Anda cintai ataupun hanya fotonya saja, dua area di otak Anda menjadi sangat aktif. Area aktif itu berada di insula, sebuah bagian otak yang diasosiasikan dengan perasaan mendalam. Area aktif lainnya pada bagian anterior cinguli yang diasosiasikan dengan euforia kegembiraan yang berlebihan.
Masih ada satu lagi yang menarik, bagian otak yang berbinar itu juga berhubungan dengan keinginan seksual, cinta dan nafsu. Banyak yang mengatakan bahwa nafsu dan cinta berbeda. Tapi, sebelumnya tak ada pembeda fisiologi yang ditemukan ilmuwan; metode untuk membedakan antara cinta dan nafsu itu. “Nyala otak itulah yang menunjukkan adanya keinginan seks.” Jelas sekali di sini, cinta pada manusia (lawan jenis) lebih identik pada naluri untuk berkembang biak alias nafsu seksual. Ini merupakan anugerah Tuhan yang akan direstui-Nyan jika ditempuh dengan menikah.
Jika cinta ini dilepas tanpa kendali dalam hubungan hubungan yang tak sah; resmi, seperti pacaran misalnya, maka secara logis bias diterima jika kemudian hubungan-hubungan itu lebih banyak menimbulkan kerugian, salah satunya menurunkan kecerdasan itu, seban dalam hubungan diluar pernikahan, rasa cinta tak dilandasi dengan komitmen.
Kalau orang sudah menikah, maka perasaan-perasaan merusak umumnya bias diredam dengan ketenangan secara psikologis karena ada tanggung jawab satun sama lain, kalu diluar pernikahan?
Memangnya kalau Anda ditinggalin sama pacar, Anda bisa melapor kepolisi atau menuntut ke pengadilan? Tidak bisa, bukan? Inilah yang kemudian mengakibatkan depresi. Anda akan menjadi buta dan tuli. Artinya, karena hawa nafsu itulah Anda kemudian tidak bisa lagi mendengar kebenaran.
Cinta itu akan menguasai hidup Anda, misalnya Anda cinta mati sama pasangan Anda, boleh jadi ketika mereka ini memerintahkan Anda untuk mengingkari Tuhan, Anda pun akan mengikutinya.
Konteks BODOH jelas, bukan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar