Halaman

Senin, 20 Juni 2011

Teori Berjalan Terbalik

TEORI BERJALAN TERBALIK
Apa Anda selalu merasa punya waktu sedikit? Dan seakan 24 jam dalam sehari tidaklah cukup? Baik, kalau boleh saya berkata, “Waktu itu semuanya tergantung Anda.”
Apa Anda tahu artinya waktu? Sesungguhnya, waktu itu tidak mempunyai arti. Yang ada hanyalah persepsi Anda tentang waktu, di mana waktu bisa menjadi panjang dan pendek, lama dan sebentar. Semuatergantung Anda yang menjalaninya.
Seperti umur, bukan? Ya, seperti umur. Umur adalah misteri. Ada yang panjang dan ada yang pendek. Namun yang menjadi masalah bukan itu, tetapi bagaimana mengisi waktu yang ada dan menggunakannya semaksimal mungkin. Ada orang yang berumur panjang, namun hidupnya tidak berarti apa-apa. Ada pula orang yang berumur pendek, namun hidupnya penuh makna. Dan manusia biasanya selalu berharap mempunyai umur panjang, tanpa memerhatikan isiperjalanan hidupnya.
Bagaimana mengisi hidup agar menjadi berarti? Dengan teori perjalanan terbalik? Maksudnya, “Begini, bayangkan Anda melihat diri Anda sudah meninggal, dan sekarang Anda berada di prosesi pemakaman Anda sendiri, di mana ratusan atau puluhan pelayat datang. Ada istri, anak, rekan kerja, teman, dan orang-orang lainnya. Apa yang akan mereka katakan dalam hati pada saat itu? Apakah mereka merasa kehilangan atau tidak?
Bagaimana dengan istrimu? Suami yang penyayangkah? Bagaimana dengan anak-anakmu? Ingatkah mereka akan apa yang pernah kamu berikan pada mereka? Bagaimana dengan pikiran rekan kerjamu? Orang jujurkah Anda? Apakah mereka merasa kehilangan tawamu, candamu, dan keramahanmu? Bagaimana dengan orang lain? Punya artikah kamu bagi mereka?
Kemudian, renungkan apa yang kamu inginkan agar mereka pikirkan ketika menghadiri pemakaman Anda nanti. Dari sana, pikirkan seperti apa kamu hendak dikenang oleh mereka. Jadilah suami yang baik selama hidupmu. Jika kamu ingin anak-anakmu mengenang segala sesuatu yang pernah Anda berikan, berilah yang terbaik bagi mereka. Terhadap rekan kerja,. jadilah teladan yang baik, dan berilah mereka hal luar biasa yang dapat kamu berikan. Jadilah teman yang baik. Berikan yang terbaik untuk mereka sebagai teman dan sahabat. Terakhir, jika Anda ingin dikenang oleh banyak orang, lakukan kebaikan untuk banyak orang pula. Dan bantulah orang yang sedang kesusahan dan benar-benar membutuhkan bantuan."
Itu lah yang ku sebut teori perjalanan terbalik. Menarik, bukan? Kita melihat apa yang kita inginkan dari orang lain, untuk menilai diri kita nanti di akhir hayat. Semakin hidup Anda berarti, semakin kematian Anda banyak ditangisi orang; semakin tidak berarti hidup Anda, semakin sedikit orang yang akan melayat pada hari kematian Anda, atau bahkan tidak ada orang yang mau mengubur Anda. Celakalah kalau begitu.
Sangat masuk akal, karena sesungguhnya kita tidak hidup sendiri di dunia ini. Kita memiliki orang lain di sekitar kita, dan kehidupan ini hanya akan berarti jika kita dapat membuat mereka mengenang hal-hal baik yang kita lakukan. Karena, penghargaan yang sah adalah penghargaan yang tidak datang dari diri sendiri, melainkan dari orang lain. Semakin orang menghargai dan salut pada Anda, semakin berarti hidup Anda.
"Hidup ini tidak ada artinya jika kita meninggal suatu saat nanti, dan nama kita hilang begitu saja. Hidup abadi adalah hidup yang dikenang selamanya."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar