Halaman

Minggu, 19 Juni 2011

Uang

TIPUAN UANG
The Assassins, sebuah kelompok masyarakat yang juga disebut The Order of Lady of Sion, muncul pada tahun sekitar 1090 TM (Tarikh Masehi, sesudah lahirnya Nabi Isa as-pen). Dari The Order of Lady of Sion menjadi Notre Dame de Sion, dan 5 dari 9 pendiri KNIGHTS TEMPLAR berasal dari orde ini. Templars dan Assassins memiliki hubungan dan filosofi yang berpautan. Mereka juga memiliki pertarungan yang tak pernah berakhir, dan perjanjian yang bersifat komersial. Templars menyatakan janji terhadap kemiskinan dan pada saat itu mengumpulkan kekayaan besar untuk gereja (benar-benar oleh mereka sendiri), dan mereka bertanggung jawab dalam pembiayaan Perang Salib serta perang agama lainnya yang berdarah-darah. Mereka juga termasuk dalam orang-orang pertama yang mendirikan bank-bank di Yerusalem.
Bank-bank tersebut merupakan Bank Kuil yang adakalanya dirampok karena keberadaan emasnya. Ini memaksa Templars untuk mengembangkan bank cabang, atau, dengan menyimpan uang Anda di beberapa tempat sehingga tidak dapat ditarik semuanya pada saat bersamaan. Dari sinilah ide mengenai bank sentral dan cabang lokalnya berasal, yang menjadi model awal untuk perbankan di Eropa dan Amerika.
Selanjutnya, bank-bank ini dikendalikan oleh “Sull and Bones” yang juga bertanggung jawab langsung dalam pendanaan naiknya Hitler menuju kekuasaan dan membangun Nazi-Sosialisme melalui koneksi dan cabang bank di Jerman.
Tahukan Anda bahwa bank sentral merupakan sarang orang-orang busuk dan pencuri, dan ia bermaksud untuk mengeluarkan mereka dari tempat mereka sekarang di negara ini sesegera mungkin? Jika saja Anda memahami ketidakadilan sistem perbankan ini, Anda akan lihat akan ada sebuah revolusi yang muncul di pagi hari.
Jika kita membiarkan bank swasta mengendalikan urusan mata uang kita, pertama melalui inflasi, kemudian deflasi, maka bank-bank dan korporasi yang tumbuh di sekitar kita akan menghilangkan harta benda kita sampai anak-anak kita bangun dalam keadaan tanpa memiliki rumah di benua yang ditaklukkan oleh ayah-ayah kita sendiri.
“Siapa saja yang mengendalikan cadangan mata uang maka akan bisa mengendalikan bisnis dan semua aktivitas warga.” Baron Nathan Mayer de Rothschilds suatu ketika pernah mengatakan, “Biarlah saya mengurus dan mengendalikan keuangan sebuah bangsa, dan saya takkan peduli dengan siapa yang menuliskan hukum.”
Ukuran kesejahteraan bangsa adalah jumlah barang, jasa, sumber daya alam, dan kekayaan pribadinya. Di masa awal Amerika dulu, kekayaan pribadi sebagian besar terdiri dari emas atau perak. Ini adalah standar moneter yang kuat karena memiliki nilai yang melekat (karena sifatnya). Untuk waktu yang lama, emas senilai US$20 per ons.
Sebuah koin emas Satu Ons bernilai US$20. Kakek-kakek AS mengalami masalah untuk membawanya dalam transaksi bernilai besar karena sering terjadi perampokan besar-besaran, jadi berkat jasa kakek- kakek itu, bank membolehkan orang-orang untuk meninggalkan emas dan perak dalam bentuk simpanan (deposit), sementara bank akan mengeluarkan sertifikat emas atau perak, selembar kertas yang boleh dikatakan sebagai emas. Tertera pada suratnya, “Bayarkan kepada pembawa surat ini dengan emas atau perak, tergantung permintaannya.” Jadi, setelah bank-bank mulai mengeluarkan surat utang (note) ini, mereka melihat bahwa masyarakat tidak lagi banyak menggunakan emas, dan masyarakat selalu datang kembali untuk menariknya lalu bank dapat mengeluarkan dan meminjamkan lebih banyak surat utang dibandingkan dengan cadangan emas yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Ini adalah sumber sesungguhnya dari inflasi. Beberapa waktu kemudian, bank-bank tersebut mengganti sertifikat emas dan perak dengan surat utang (note) yang tidak bernilai.
Tanpa emas dan perak, dua barang yang benar-benar berharga, kita pada dasarnya telah pailit. Surat utang sebenarnya adalah suatu korporasi swasta. Setelah dicetak, surat utang diedarkan kepada masyarakat. Surat utang yang berbiaya tak ada harganya setiap kali dicetak lalu dipinjamkan kepada pemerintah dengan nilai yang dicantumkan pada cek (face value) plus bunga. Bunga tersebut dikumpulkan setiap tahun hingga sekarang.
Sudah menjadi hal umum bahwa jika Anda meminjam uang dari seseorang dan harus membayar bunganya, maka dari mana uang untuk membayar bunga tersebut? Jika Anda meminjam uang maka akan menciptakan lebih banyak bunga. Tak pelak lagi, dalam situasi ini, tak ada jalan keluar. Namun, lalu koin dihargai begitu saja sebagai mata uang.
Uang yang sah hanyalah Emas atau Perak. Kertas bukanlah uang yang sah. Itu adalah utang. Saya benci jika harus membiarkan Anda tunduk, jika Anda memiliki uang seratus juta rupiah, Anda bukanlah orang kaya dengan seratus juta rupiah Anda. , tapi Anda memiliki hutang seratus juta rupiah. Saya dan Anda adalah orang yang menggunakan uang, dan setiap tahun kita membayar bunga atas uang tersebut, kita hanya memiliki sedikit uang, mbukan hanya orang-orang yang berada dipinggir jalan saja, tapi semua yang ada diperekonomian ini.
Perhatikan, “Para pengusaha ternak harus membeli makanan untuk ternaknya. Bagi peternak, kulit domba bernilai uang dan meski saat itu tak memiliki uang, peternak tahu bahwa ia akan segera mendapatkannya. Ia tak bisa menunggu untuk membeli makanan, jadi ia mengeluarkan documentary draft (wesel) atau promissory note (surat pinjaman) untuk sejumlah uang sebagai pembayaran kepada penjual makanan itu. Ini sama dengan cek. Ia tidak memerlukan layanan cek dari bank atau bahkan tak harus melakukannya di bank. Lalu, si penjual makanan tadi memandang pada selembar kertas tersebut dan berkata bahwa itu tak seperti uang dolar, tapi tak masalah, karena ia tahu bahwa jika ia membutuhkan kulit domba, ia dapat membelinya dengan kertas itu, atau jika ia membutuhkan sebuah sampan dan ia tahu bahwa penjual sampan juga biasa memanfaatkan kulit domba, ia akan memberikan selembar kertas tadi kepada penjual sampan tersebut, dan si penjual sampan dapat membeli kulit domba dengan kertas tersebut.”
Selama kita tidak mengeluarkan lebih banyak piutang dibanding dengan barang atau jasa yang kita miliki sebagai cadangannya, maka kita akan bahagia. Jika Anda menemukan seseorang di masyarakat yang melakukan hal itu (pengelabuhan dengan piutang) maka Anda tidak boleh menerima piutangnya, dan dengan begitu ia tidak akan memperoleh pelanggan dan keluar dari bisnis seperti itu. Sederhana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar