Halaman

Sabtu, 23 Januari 2010

JALAN POLITIK

JALAN POLITIK

Kita semua tahu, setiap orang bertujuan akan kekuasaan, (jika dapat) setiap orang ingin menjadi seorang diktator, dan memang jarang ada orang yang sudi mengorbankan kesejahteraan orang banyak untuk kepentingan mengamankan kesejahteraan pribadinya sendiri.
Apakah mungkin dapat diharapkan berhasil suatu akal sehat logis membimbing (memimpin) khalayak ramai (crowds) dengan bantuan nasehat dan argumen yang masuk akal, tatkala suatu keberatan atau kontradiksi, tak dipikirkan lagi dan tatkala keberatan semacam itu merasuki rakyat yang daya pikirnya berbeda dengan yang mampu berpikiran jauh kedepan? Orang-orang dalam massa dan orang-orang dari massa, yang semata-mata disetir oleh orang yang berhawa nafsu amarah yang picik, kepercayaan yang tak berarti, kebiasaan, adat-istiadat dan teori-teori/faham-faham yang sentimentil, jatuh menjadi korban pertentangan partai/politik, yang merintang-rintangi persetujuan jenis apa pun bahkan dengan dasar argumentasi yang sempurna masuk akal sekalipun.
Pada umumnya politik itu tidak punya moral. Pemerintah yang memerintah (mengatur dan dalam menghadapi para mafia pemerintah/pejabat hitam) dengan moral bukanlah politisi yang trampil dan tak heran mereka itu tak stabil di atas singgasananya (sebab akan dengan mudah disingkirkan oleh pejabat hitam). Siapa yang ingin memerintah harus berlindung baik dengan muslihat (di saat menghadapi para pejabat hitam) maupun kepada himbauan yang meyakinkan (di hadapan rakyat).
Kualitas seperti kejujuran dan kemulian dalam menghadapi musuh- Negara (para mafia) adalah kejahatan dalam politik karena akan menggiring penguasa turun dari singgasananya dengan lebih mudah dan efektif dan lebih pasti dari pada menghadapi musuh yang maha kuat sekalipun. Kita seharusnya tidak bijaksana seperti mereka ataupun dipimpin oleh mereka. (Namun adalah suatu kewajiban saat berhadapan dengan teman politik atau rakyat).
Kekuasaan kita dalam kondisi seluruh bentuk kekuasaan di dunia yang serba terhuyung-huyung sekarang ini akan lebih baik tidak kelihatan lagi (tak transparan), dan memang harus tetap tak kelihatan sehingga datangnya suatu moment ketika kekuasaan kita itu telah memperoleh kekuatan sedemikaian rupa sehingga tidak ada satupun lagi tipu muslihat daya upaya mereka (para mafia) yang mampu merongrong.
Keluar dari kejahatan yang temporer sekarang kita terpaksa melibatkan (kejahatan) yang akan mendorong/menggeser kebatilan dari suatu pemerintahan mafia yang tak tergoyahkan, yang akan memulihkan mekanisme kehidupan nasional oleh system liberalisme itu berangsur-angsur menuju kehancurannya (kehancuran system liberalisme itu). “Karena air sulit menghancurkan batu, lebih baik menghancurkannya dengan palu yang sangat besar dan sekali pukul hancur seketika.”
Tujuan yang berhasil (menghancurkan mafia) menghalalkan (membenarkan) segala cara. Marilah kita, bagaimanapun juga, dalam perencanaan kita untuk melakukannya, langsung perhatian kita bukan apakah itu baik dan bermoral tapi apakah itu perlu dan berguna.
Di depan kita ada perencanaan di dalamnya diletakkan dengan strategis garisnya darimana kita tak dapat menyimpang tanpa menembus resiko/bahaya yang membawa kefatalan.
Agar dapat mengerjakan dengan seksama bentuk-bentuk tindakkan yang memuaskan perlu dipertimbangkan dulu mengenai kemalasan (kelengahan, kelembekkan), ketidak-mantapan, serta kurangnya kemampuan memahami dan menghargai kondisi-kondisi hidup kita sendiri, atau kesejahteraan kita sendiri. Seharusnya difahami bahwa kekuatan kita itu tak buta, berperasaan dan berakal sehat, dan tetap membutuhkan rasa kasih sayang (ampunan) dari pengaruh. Karena yang buta tak dapat memimpin yang buta tanpa mengiringnya ke dalam jurang yang tak terduga dalamnya.
Orang-orang yang kaya baru/ kaum kapitalis dari kalangan rakyat bahkan mungkin di antaranya ada yang jenius akan kebijaksanaan, yang belum juga mempunyai pemahaman tentang politik (buta politik), tak mampu maju sebagai pemimpin tanpa membawa seluruh bangsa kepada kehancuran. Hanya orang terlatih (terdidik) sejak masa kanak-kanak tentang pemerintahan yang bebas yang tetap mampu memahami istilah-istilah/ kata-kata mengenai alphabet politik.
Jika dibiarkan mereka (orang-orang kaya baru dari tengah-tengah rakyat) akan mendatangkan kehancuran dirinya oleh pertentangan partai (politik) yang dikobarkan semangat mengejar kekuasaan dan kehormatan dan akibatnya kekacauan timbul menjadi-jadi (seperti anggota Dewan ataupun Majelis yang selalu bertengkar sendiri atau meributkan kenaikan gaji).
Dan apakah mungkin bagi yang polos dan tanpa kecemburuan sedikitpun dapat membentuk keputusan/pertimbangan untuk mengurus/menangani urusan-urusan (masalah-masalah) negeri, yang tak boleh dicampuri dengan kepentingan/masalah pribadi? Mampukah mereka mempertahankan diri dari musuh luar? Adalah sesuatu yang tak dapat dipikirkan terhadap suatu perencanaan yang cerai-berai ke dalam bagian-bagian sebanyak pemimpin itu kehilangan semua homogenitasnya, dan karena itu tak dapat difahami dan tak mungkin di laksanakan dengan sukses.
Kata yang kita kenal adalah paksaan yang meyakinkan, hanya dengan paksaan memenangi urusan-urusan politik, teristimewa jika hal itu di rahasiakan oleh negerawan kita yang sungguh-sungguh berbakat. Hal itu adalah prinsip, muslihat dan daya upaya meyakinkan aturan bagi pemerintahan yang tidak ingin meletakkan mahkotanya di bawah kaki mafia yang ingin jadi penguasa yang baru.
Hal ini hanya alat yang digunakan untuk memperoleh tujuan yang baik. Karena itu kita tak akan berhenti melakukan cara-cara itu karena cara-cara itu akan membantu menuju tercapainya tujuan kita. Di dalam politik orang harus tahu bagaimana cara menghambil harta benda mafia yang mengambil keuntungan dari Negara tanpa menimbulkan keraguan/kecurigaan jika dengan cara itu kita perlukan untuk mengamankan kepatuhan (ketaklukan) dan kedaulatan kita.
Di atas rerentuhan aristokrasi yang alamiah dan bersifat turunan itulah kita dirikan aristokrasi kita dengan golongan yang terdidik khusus yang diatur melalui aristokrasi uang. Kualifikasi akan aristokrasi ini telah kita tetapkan pada kekayaan yang tergantung pada kita dan pada ilmu pengetahuan yang telah tersiapkan untuk kita dorongan motivasinya (arahnya).
Kemenangan kita telah diserahkan lebih mudah melalui fakta, bahwa kita tak menggerakan senar pikiran kita, perasaan jiwa manusia kita yang amat sensitif, menjalankan rekening kas, mendorong diri kepada ketamakan, nafsu yang tak kenyangnya akan kebutuhan kebendaan karena kita tahu setiap salah satu dari kelemahan ini yang bila diikuti adalah sudah cukup untuk melumpuhkan inisiatif kita, karena hal itu akan menyerahkan kemauan manusia kita menurut pembawaan atau sifatnya jika kita membeli kegiatan-kegiatan itu.
Administrator, yang kita pilih diantara rakyat yang dengan benar-benar kapasitasnya dalam memepertahankan nilai-nilai, adalah orang yang terlatih dalam hal seni pemerintahan, intelektual dan sebagi tokoh yang dikenal. Karena dengan itu mereka tak akan mudah menjadi pion yang dipermainan orang lain. Dan pada tangan-tangan orang yang terpelajar dan genius yang akan menjadi penasehatnya, pelayan spesialis dan di didik dari kecil untuk memerintah (mengatur) urusan-urusan pemerintahan. Maka kita akan mengerahkan segala daya upaya untuk melipat-gandakan pertumbuhan rakyat yang dengan benar-benar kapasitasnya di seluruh pelosok, yang nantinya akan kita tempatkan dalam mengontrol kepentingan Negara dalam diskusi dan pengendalian dalam dunia yang beradab di suatu masjelis.
Sebagaimana kalian tahu benar, spesialis-spesialis kita ini, untuk mengarahkan mereka memerintah, menggambarkan (menjelaskan) informasi-informasi yang mereka perlukan yang diambil dari perencanaan politik kita, dari pelajaran-pelajaran sejarah, dari penyelidikan-penyelidikan yang dilakukan mengenai peristiwa-peristiwa dari setiap moment ketika berlangsungnya.
Dulu mereka dibimbing oleh teori rutin tanpa mempertimbangkan scara kritis akan hasil-hasil sebagai akibatnya, dan sekarang kita ada guna membimbing mereka dengan penggunaan praktis dari penelitian terhadap sejarah tanpa prasangka – kita tak akan membiarkan mereka menghibur diri sampai datang waktu memukulnya, atau membiarkan mereka terus-menerus hidup merindukan kembalinya kejayaan masa silamnya, atau membiarkan mereka terus-menerus mengingat-ingat seluruh apa-apa yang pernah mereka nikmati. Karena itu, jangan biarkan mereka memainkan perangkat prinsip-prinsip yang berupa teori ilmu pengetahuan (science) yang didiktekan kepada mereka. Sebab mereka hanya akan mebangga-banggakan dirinya setinggi langit dengan pengetahuannya dan tanpa verifikasi yang logis sedikitpun melukiskan (menguliahkan) seluruh informasi yang diperoleh dari science, yang mana itu cuma tipu muslihat yang terhubung-hubungkan (terjalin-jalinkan).
Jangan kira walau hanya sesaat bahwa pernyataan ini omong kosong. Pikirkan baik-baik Darwinisme, Marxisme, Nietzcheisme! Bagi kita pada tingkat manapun perlu untuk mengetahui betapa pentingnya petunjuk-petunjuk yang mencerai-beraikan (memecah-belah) perlu tertanam dalam pikiran mereka itu. Dimaksudkan agar kita lebih mudah lagi mengeluarkan mereka dari keterpurukan itu.
Adalah tak dapat dihindarkan bagi kita untuk memperhitungkan tentang pikiran-pikiran, karakter-karakter, kecendrungan-kecendrungan agar terhindar dari kekeliruan dalam berpolitik dan dalam mengarahakan urusan-urusan administrasi. Kemenangan system kita, yang mana penempatan dan penyusunan (pengaturan) bagian-bagian component mungkin berbeda-beda (bermacam-macam), akan gagal dari sukses jika aplikasi praktis tidak didasarkan pada ikhtiar tentang pelajaran-pelajaran masa lampau dalam menerangi masa sekarang.
Skala konstitusi sekarang ini membingungkan, karena tertetapkan dengan suatu keseimbangan yang kurang teliti dan tak putus-putusnya mereka (orang-orang yang ada di pemerintahan) bergoyang berputar-putar pada sumbu itu. Mereka yakin bahwa mereka telah melas konstitusinya cukup kuat dan mereka terus-menerus mengharapkan, bahwa skala konstitusi itu akan tetap equilibrium. Tapi poros (konstitusi) itu dijaga oleh para wakil rakyat yang berperan bukan dalam keahliannya, bingung dengan kekuasaannya sendiri yang tak terkontrol dan tidak dipertanggung-jawabkan.
Kekuasaan mereka ini berutang budi kepada teroris. Sebab mereka tidak punya alat (cara) untuk mencapai rakyat, ketengah-tengah rakyat benar, singgasana mereka tak dapat lagi memperkuat mereka menghadapi perebut kekuasaan. Ada jurang di antara Penguasa dan kekuatan rakyat sehingga dengan demikian keduanya telah hilang seluruh artinya, seperti orang buta dan tongkatnya terpisah.
Seluruh kekuatan bertentangan satu dengan yang lain, mebejatkan kecenderungan liberalnya kearah kemerdekaan. Tersetir setiap bentuk inisiatip, kegiatan, keberanian, seluruh partai (golongan) telah tersenjatai, otoritas telah tertegakkan sebagai suatu target bagi setiap ambisi. Dan negara telah menjadi gelanggang pendekar di mana sejumlah isu yang membingungkan berebutan. Dan kekacauan dan kebangkrutan menjadi umum.
Tukang omong kosong tak tahu letih telah berubah menjadi perdebatan (pertengkaran) oratorik dalam sidang-sidang Parlemen dan Eksekutip. Jurnalis yang berani dan penulis-penulis yang kenafsuan jatuh ke dalam tangan pejabat-pejabat eksekutip. Penyalahgunaan kekuasaan itu akan meletakkan pegangan yang terakhir yang mempersiapkan seluruh lembaga-lembaga akan kejatuhannya dan segala sesuatu akan terbang ke langit di bawa tiupan mereka yang kesetanan.
Sejak saat itu rakyat tergiring dari satu kekecewaan ke kecewaan yang lain, pada akhirnya mereka seharusnya berusaha menghindari. Bagaimana keterangannya tentang fenomena ini, yaitu suatu sikap massa rakyat yang aneh, tak logis yang akan muncul pada peristiwa-peristiwa yang dilahirkan oleh aturan permainan seperti tersebut di atas?
Hal ini dijelaskan menurut fakta bahwa para diktator itu membisikkan haknya (kekuasaannya) melalui negara dengan melancarkan janji (tujuan-tujuan) yang muluk (amat agung) - seperti menjamin akan meningkatkan kesejahteraan rakyat, persaudaraan internasional, solidaritas nasional dan persamaan hak.
Dan hasilnya rakyat menghukum orang-orang yang baik-jujur (Lihat kisah Sultan Abd. Hamid, pemimpin Islam yang dipermainkan dan digusur kekuasaannya oleh Turki Muda, Kemal Pasha dkk dan Soekarno Presiden Indonesia yang dari belakang kekuasaannya direbut oleh Soeharto) dan membebaskan orang-orang berdosa. Rakyat semakin yakin bahwa mereka dapat berbuat apa saja menurut keinginannya (Perhatikan fantasi (angan-angan akyat pada umumnya). Dalam keadaan ini, rakyat sedang menghancurkan stabilitas apa pun dan menciptakan kekacauan pada setiap langkahnya-(Baca dan amati demokrasi parlemanter Negara kita).
Tambahan pula, kita dalam seni memimpin massa dan individu akan menggunakan teori secara cerdik dan kata-kata dalam pengaturan kehidupan umum dan seluruh jenis yang lain, yang semuanya tidak dipahami oleh orang selain kita, begitupun peran para spesialis pemikir administrasi kita. Membuat analisa, observasi, dengan kehalusan perhitungan yang baik, dalam skill ini kita tak punya rival, melebihi perencanaan tindakan politik dan solidaritas yang kita rencanakan, sementara kita sendiri semuanya menjaga organisasi rahasia kita dalam bayangan.
Boleh jadi selama suatu waktu mungkin kita berurusan dengan kualisi para mafia yang berhasil: tapi dari bahaya ini kita telah dijamin oleh pertentangan yang timbul di antara mereka yang berakar tertanam sedemikian dalam. Kita mesti memasang satu terhadap yang lainnya pertimbangan-pertimbangan yang bersifat pribadi dan nasional yang telah kita pelihara di dalam pertumbuhan yang sangat besar sepanjang perjalanan. Inilah alasan mengapa tidak ada suatu pun yang akan menerima bantuan seandainya mereka mengangkat senjatanya melawan kita, sebab setiap dari mereka telah tertanam dalam pikirannya bahwa setiap persetujuan melawan kita tidak akan menguntungkan baginya. Demikian kuatnya kita hingga tidak ada yang dapat mengelakkan kekuasaan kita. Karna bangsa-bangsa tak dapat mengadakan bahkan persetujuan swasta yang tak seberapa pun tanpa campur tangan kita secara rahasia di dalamnya.
Di sepanjang zaman rakyat dunia, menurut kualitas pribadi-pribadi, kita tak bijaksana menerima kata-kata sebagai perbuatan, janganlah merasa sudah puas dengan show dan jarang memperhatikan, diarena umum, apakah janji-janji diikuti oleh pelaksanaannya. Karena itu kita akan mendirikan lembaga-lembaga pajangan yang akan memberikan bukti ketidak-manfaatan bagi kemajuan/ pembangunan dengan permainan kata-kata yang fasih.
Kita akan memperkirakan fisiognomi liberal dari semua partai, dari semua pengurus, dan kita akan memberikan fisiognomi itu suara pada para orator yang akan berbicara sedemikian banyak sehingga akan menghabiskan kesabaran para pendengarnya dan menimbulkan kebencian akan orator (tukang pidato).
Kita perlu menghindari membangun monopoli yang maha besar, khazanah kekayaan raksasa, walau memang kepadanyalah bergantungnya peruntungan yang besar. Sebab dari rayat sedemikian rupa akan terluncur kedasar bersama utang negara pada hari sesudah peruntuhan politiknya.
Pada setiap cara yang mungkin mesti kita perkembangkan makna dari Super Government kita dengan menggambarkannya sebagai Pelindung dan Penolong bagi semua orang. Aristokrasi mafia sebagai kekuatan politik pasti mati -kita tidak perlu khawatir tetapi; tetapi sebagai tuan tanah mereka masih dapat membahayakan kita dari kenyataan bahwa mereka dapat berdikari dengan sumber-sumbernya untuk hidup. Karena itu menjadi masalah yang pokok sekali bagi kita dengan ongkos bagaimanapun untuk mengambil sesuatu yang berharga dari tanah mereka. Sasaran ini akan diperoleh dengan amat baik dengan jalan meningkatkan beban-beban terhadap kepemilikan tanah -membebani tanah dengan utang-utang. Ukuran-ukuran ini akan mengekang mantan tuan tanah ini dan menggiringnya dalam suatu keadaan yang takluk tanpa syarat.
Para aristokrat ini, sedikitpun saja tak cakap/ mampu menghadapi perlawanan, akan terbakar dan hangus. Intensifikasi Angkatan Bersenjata, peningkatan Angkatan Kepolisian adalah esensil bagi penyempurnaan rencana-rencana kita. Betapa disisi kita kita harus menemukan dalam seluruh negara tidak lain hanyalah massa proletar, sehingga beberapa millioner yang mengabdi kepada kepentingan kita, polisi dan prajurit.
Factor pokok untuk sukses dalam politik adalah kerahasiaan perjanjiannya. Ringkasnya sisitem kita untuk mengendalikan pemerintah, kita akan menunjukan kekuatan kita kepada salah satu di antara mereka dan kepada semuanya jika kita membiarkan kesempatan kebangkitan umum melawan kita, kita akan menjawab dengan kekuatan kita.
Kita akan persenjatai diri kita dengan seluruh alat-alat yang lawan kita gunakan untuk mengahadapi kita. Akan kita ulur dengan bayangan pernyataan yang amat indah dan point-point yang sulit dari kamus pembenaran menurut hukum untuk kasus-kasus ini di mana akan kita jatuhkan putusan yang mungkin nampaknya luar biasa gagah, karena itu penting bahwa putusan-putusan ini seharusnya dipaparkan dalam pernyataan yang akan menampakkkan prinsip-prinsip moral yang amat luhur yang disampaikan dalam bentuk yang legal.
Dewan pengurus kita mesti memperlengkapi dirinya dengan semua kekuatan peradaban ini di antara mana dia harus bekerja. Dia akan memperlengkapi dirinya dengan ahli hukum bangsa-bangsa, ahli hukum praktis, administrator, diplomat dan akhirnya dengan orang-orang yang dipersiapkan dengan latihan super pendidikan khusus dalam sekolah-sekolah khusus. Orang-orang ini akan mempunyai pengetahuan tentang semua rahasia strukutur sosial, mereka akan mengetahui semua bahasa yang dapat dipermainkan oleh alphabet dan kata-kata polik; mereka akan kenal dengan seluruh sifat/ watak temperamen manusia yang tersembunyi, dengan semua senarnya yang sensitif akan berperan atau bertingkah laku.
Senar-senar ini adalah bukan-bentuk dari jiwanya, bukan kecendrungannya, kekuranganya, kebusukkannya, ataupun kualitasnya, keistimewaan kelasnya, dan kodisinya. Tak perlu dikatakan bahwa asisten otoritas yang cakap, tidak akan diambil dari kalangan orang-orang yang punya sifat seperti itu, agar dibiasakan untuk melaksanakan pekerjaan administrasi dengan memikirkan lagi tujuannya, dan mempertimbangkan lagi apakah itu diperlukan atau tidak. Mereka (para Administrator) menanda-tangani surat-surat dengan membacanya dulu, dan mereka bekerja bukan karena uang atau karena ambisi.
Selama suatu masa, hingga tidak akan ada lagi resiko sedikitpun untuk mempercayakan pos-pos yang bertanggungjawab dalam negara kita kepada saudara- saudara kita, kita akan tempatkan jabatan-jabatan pada tangan orang-orang yang punya masa lampau dan reputasi sedemikian rupa di antara mereka. Dan dalam hal ini orang-orang yang tak patuh akan kita hadapkan pada tuduhan criminal -cara ini dilakukan agar membuat mereka tetap melindungi kepentingan kita sampai mereka meninggal tetap membawa setiap rahasia bagaimana kita memimpin.
Dalam mempergunakan prinsip-prinsip kita perhatikanlah watak-watak rakyat yang punya negri tempat kita semua diam/ tinggal dan lakukanlah: aplikasi yang umum yang indentik dengan rakyat, sampai tiba waktunya rakyat dididik kembali dengan pola kita, tidak akan gagal. Tapi dengan pendekatan aplikasi terhadap rakyat yang dilakukan dengan hati-hati anda akan lihat bahwa tidak akan lewat satu dasawarsa sebelum karakter yang amat fanatic akan berubah dan kita akan menambahkan dengan orang-orang baru kepada barisan orang-orang yang sudah siap kita pimpin.
Suatu saat kita akan menertawakan mengenai keharusan penyelesaian setiap masalah dengan persetujuan Internasioanal. Perpecahan mereka (penguasa) yang menjadi golongan-golongan yang fanatic justru menyebabkan mereka jatuh ke dalam tangan kita. Karena, untuk melangsungkan suatu perjuangan yang diperebutkan, orang mesti perlu uang, dan uang seluruhnya ada di tangan kita, (perbankan, perdagangan Internasional, politik moneter dan harga, peranan spekulasi, proyek, berbagai jenis proyek-proyek, peranan promosi/ iklan terhadap selera konsumen/ masyarakat dan sebagainya).
Agar tangan mereka (rakyat) tidak akan terbebaskan diri dari bimbingan tangan kita, kita akan masuk ke dalam komuni yang tertutup bersamanya, jika sedianya tidak kita sendiri, pada suatu taraf/ tempo melalui orang-orang yang amat dapat dipercayai dari kawan-kawan kita. Ketika kita diaku sebagai yang hanya ahli, kita akan berdiskusi dengan mereka secara pribadi mengenai kedudukan-kedudukan pasar, dan kita akan mengajarkan mereka mengenai persoalan politik dengan sedemikian cara sehingga dapat mengarahkan mereka pada arah yang cocok dengan kita.
Jika akan ada yang memeriksa benar tidaknya apa yang diajarkan disekolah-sekolah, betapa utusan/ petugas pemerintah (seperti menteri) yang di atas singgasananya sendiri dapat mengatakan hal itu tidak boleh diajarkan tapi yang pasti ajaran itu segera dikenal oleh seluruh pelosok negara, karena akan disebarluaskan dari mulut ke mulut (suara) oleh rakyat. Mengarahkan pelajar-pelajar yang cerdas, mengadakan privat les pada mereka, menyelenggarakan forum diskusi terbatas dan sebagainya dan selanjutnya mengusahakan biaya siswa melalui yayasan tertentu untuk mahasiswa tersebut yang belajar di luar negeri yang sekembalinya mereka yang sudah menjadi kadernya ini disebarkan di berbagai partai politik, organisasi social, organisasi massa dan kegiatan-kegiatan social dan budaya dan lain-lain.
Selain itu dengan undang-undang yang ada, kita akan mengubah materinya (bukan malah membinasakannya), dan memutarbaliknya ke dalam penafsiran-penafsiran yang disesuaikan dengan kebutuhan kita, dan kita telah menegakkan sesuatu yang luhur pada kesudahannya. Hasil-hasil ini memperoleh pernyataan (landasan) pertama-tama pada kenyataan bahwa penafsiran-penafsiran menyamar dengan menggunakan undang-undang (berkehendak menurut undang-undang/hukum) : kemudian penafsiran itu seluruhnya menyembunyikan mereka dari kecurigaan oleh karena ketidakmungkinan sedikitpun untuk keluar dari jaringan perundangan.
Kali ini saya mulai dengan mengulangi apa yang sudah saya bicarakan sebelumnya, dan saya mohon untuk diingat benar-benar bahwa pemerintah dan rakyat harus puas dengan bermain politik dengan tanpa mempertimbangkan tindakan-tindakan yang semestinya yang dilakukan pemerintah. Tapi, memang rakyat harus memahami hakekat arti/ maksud suatu taktik mafia dipemerintahan yang berdebat menghabiskan tenaganya demi kepuasan diri mereka sendiri? Karena itu kebijaksanaan kita adalah amat penting mengindahkan perincian ini; hal ini akan membuat kita tatkala kita mempertimbangkan mengenai pembagian kekuasaan, kebebasan berbicara, kebebasan perss, kebebasan agama (kepercayaan), kebebasan berorganisasi, persamaan di depan hukum, kesucian hak milik, tempat tinggal, pajak (konsep pajak tersembunyi), kekuatan hukum yang reflekx.
Seluruh persoalan-persoalan ini tidak semestinya dijamah langsung dan terbuka (transparan) dihadapan rakyat. Dalam kasus-kasus di mana hal-hal itu tak boleh disebutkan secara katagoris / terinci, hanya boleh dinyatakan tanpa paparan yang mendetail prinsip-prinsip hukum yang kontemporer yang kita kenal. Alasan tutup mulut dalam hal ini dengan tidak menyebutkan prinsip agar kita bebas bertindak memimpin Negara sehingga antara pemerintah dan rakyat ada batasnya. Kita biarkan rakyat menikmati hasil kerja kita tanpa mereka tahu bagaimana kerja keras kita untuk mewujudkannya.
Rakyat mengidap keharuan yang teristimewa dan menghormati kehebatan kekuasaan politik kita dan menerima semua tindakan kita dengan jawaban-jawaban yang mengagungkan.
Kita memperhitungkan yang memikat seluruh bangsa-bangsa untuk tugas menegakkan struktur fundamental baru, proyek mana telah direncanakan oleh kita. Itulah mengapa sebelumnya suatu keharusan bagi kita untuk memperlengkapi diri kita dan menggunakan bagi kepentingan keberanian untuk mati demi tujuan dan kedahsyatan semangat dalam diri rakyat kita yang akan mendobrak jika para mafia berusaha dengan segala yang merintangi jalan kita.
Kita akan berkata kepada rakyat yang bermacam-macam (majemuk terdiri dari berbagai etnis suku bangsa) itu : “Segala sesuatu telah berlalu dengan penuh penderitaan, semua telah menghabiskan tenaga dengan penuh penderitaan. Kita sedang menghancurkan sebab musabab yang mengganggu/ menyiksa kita yaitu kebangsaan, batas, perbedaan-perbedaan sistem keuangan negara yang satu dengan negara yang lain.”
“Tentu saja kalian bebas mengutarakan pendapat, tetapi dapatkah hal itu mungkin sesuatu yang tepat jika diperkuat oleh kalian sebelum kalian membuat rencana apa pun yang sedang kami tawarkan kepada kalian”…. Lalu rakyat akan memberi kekuasaan yang tinggi kepada kita dan mengangkat kita dengan tangannya dalam suatu kemenangan suara bulat demi harapan (melalui memenangkan mayoritas tangan agen-agen menduduki pos-pos kunci). System voting, akan mendudukkan kita di atas singgasana, kita katakan bahkan unit kelompok yang amat kecil sekalipun menggunakan voting dalam sidang dan persetujuan, maka tujuannya telah tersalur dan karena itu mereka akan berperang untuk mencapai kesepakatan yang terakhir, dengan cara ini kita tetap tertutup dari pandangan mereka sehingga mereka tak sempat mengutuk kita.
Pola-pola ini tidak akan menjungkir-balikkan lembaga yang ada yang masih tepat/ diperlukan. Pola-pola ini hanya akan mempengaruhi perubahan-perubahan dalam kehidupan ekonomi dan konsekwensi logisnya akan mempengaruhi gerakan kemajuan mereka yang berkaitan seluruhnya, dan yang akan diarahkan sepanjang jalan yang digariskan dalam pola kita.
Muncullah lagi di semua negeri dengan berbagai nama/ istilah yang berhampiran atau yang sama dan memang sudah kita kenal. Seperti : Perwakilan, Kabinet, Senat, Dewan Senat, Legislatif, Eksekutif. Saya tidak perlu menjelaskan mekanisme hubungan lembaga-lembaga ini yang satu dengan yang lainnya, sebab kalian memahami semua itu; hanya perlu perhatian tetang kenyataan bahwa setiap lembaga-lembaga yang tersebut di atas berkaitan dengan sesuatu fungsi Negara yang penting. Saya mohon perhatian bahwa perkataan “penting” saya tidak gunakan untuk menerangkan lembaga/ negara tapi untuk fungsi, konsekwensinya bukan lembaga-lembaga yang penting tapi fungsi lembaga-lembaga itu. Lembaga-lembaga ini membagi semua fungsi pemerintahan –administrasi, legislatif, eksekutif, oleh sebab itu mereka telah beroperasi sebagaimana organ-organ tubuh manusia bekerja. Jika kita menyakiti salah satu bagian dalam tubuh negara maka, negara jatuh sakit, seperti tubuh manusia, dan……..akan mati.
Para rakyat adalah sekawanan domba, dan kitalah penggembalanya. Dan kalian tahu, setiap penggembala itu akan dimintai pertanggung-jawabannya?
Ada alasan lain mengapa mereka (rakyat) akan menutup matanya: karena kita akan mengembalikan semua kebebasan yang telah terbawa pergi segera sesudah kita menaklukkan musuh-musuh dan menjinakkan seluruh partai. Tidak patut diberi perhatian untuk mengatakan sesuatu mengenai berapa lama jangka waktu mereka akan menunggu akan pengembalian kebebasan mereka.
Untuk tujuan apakah kebijaksanaan ini memberikan mereka kesempatan untuk menyelidiki yang menjadi latar belakang maksud tujuannya? Untuk apa, memang, jika bukan agar pada jalan yang berputar-putar berlaku apa-apa bagi kita yang terpencar-pencar yang tak dapat di capai dengan jalan lurus. Inilah dia yang telah melayani berbagai basis organisasi kita dari yang rahasia yang tak dikenal dengan tujuan-tujuan yang bahkan tak begitu banyak yang curiga.
Dibarisan depan akan berdiri organ-organ yang berperan resmi. Mereka akan selalu berdiri menjaga kepentingan kita. Dibarisan kedua adalah organ-organ yang semi resmi, yang penampilannya akan bergaya hangat-hangat kuku dan netral. Dibarisan ketiga kita mengadakan oposisi terhadap kita sendiri, yang seluruh penampilannya, sekurang-kurangnya satu dari organnya, akan menyajikan apa-apa yang nampaknya seperti amat memusuhi kita. Musuh kita yang sesungguhnya akan menerima oposisi pancingan ini sebagai cetusannya sendiri dan akan memperlihatkan pada kita kartunya.
Perhitungan kita terutama diperluas sampai ke daerah-daerah negara. Bagi kita suatu keharusan yang tak terhindarkan untuk menyatakan harapan dan dorongan hati mereka (rakyat) di daerah-daerah dengan mana pada waktunya kita dapat merebut ibukota / pemerintah pusat dan kita akan gambarkan/ wakili ke ibukota bahwa pernyataan-pernyataan ini adalah harapan dan hasrat yang bebas dari daerah-daerah. Biasanya, sumber mereka akan selalu satu dan sama –yakni kepunyaan kita-.
Agar supaya rakyat tak bingung yang mungkin begitu menyusahkan akibat diskusi / pembicaraan masalah-masalah politik, kita tak akan mengemukakan apa-apa untuk menjadi masalah politik yang baru, yakni masalah industri. Karena dalam kawasan ini mereka hanya akan berdiskusi/ berdebat secara dungu. Dan massa yang mufakat tetap subjektif, istirahat dari kegiatan politik kecuali mengenai syarat-syarat kerja yang baru (seperti mengenai upah, jam kerja, jaminan kesehatan, keselamatan kerja, masa tua, dsb). Dalam hal ini jangan kita sodorkan lagi sesuatu yang nampaknya sebagai sasaran politik juga (masalah -syarat-syarat kerja-, politik moneter dllnya dalam jantung system demokrasi parlementer). Supaya massa itu sendiri dapat meraba untuk apa mereka sebenarnya, lebih jauh kita jangan lagi menyibukkan mereka dengan hiburan-hiburan, permainan-permainan, nostalgia akan ke zaman masa lampau, nafsu asmarah, istana-istana rakyat…. Segera kita akan mulai lewat perss juga akan mengurangi segala macam pertandingan-pertandingan dalam bidang kesenian, olah raga : interst-interst ini karena akhirnya akan menyita pikiran mereka dari masalah-masalah yang seharusnya dipikirkan dan dicari penyelesaiannya. Jika itu di biarkan, makin lama mereka akan makin tak terbiasa memikirkan dan membentuk pendapat sendiri sedikitpun.
Karena itu kita akan terus mengarahkan pikiran rakyat dengan segala macam konsepsi yang berguna dari teori-teori yang logis, baru dan progresip : karena kita tidak berhenti -dengan sukses yang sempurna- memutar rakyat dengan progress/ kemajuan, sehingga di antara mereka dapat memahami bahwa di bawah kata ini (yakni progress) terletak akar dari kebenaran dalam segala hal di mana masalah invention/ pembaharuan yang bukan kebendaan, karena kebenaran itu satu, dan di dalamnya harus ada tempat untuk progress/ kemajuan.
Sebagai ganti perubahan bentuk pemerintahan tatkala kita merongrong struktur negara bentukan mafia dengan demikian akan membosankan rakyat pada waktu itu sehingga mereka akan lebih suka menderita sekalipun di bawah kita dari pada menanggung resiko merasakan kembali seluruh agitasi dan penderitaan, kesedihan, kemiskinan yang baru saja dilalui/ dilewati bersama pemerintahan sebelumnya.
Pada waktu yang sama kita takkan lalai menekankan kesalahan-kesalahan historis dari pemerintahan yang telah menyiksa akibat kurang pengertian mengenai setiap sesuatu yang menyusun/ mendirikan kebajikan kemanusiaan yang haq dalam pengajaran mereka akan rencana/ bagan/ pola kesejahteraan masyarakat, dan tak pernah memperhatikan bahwa pola berfikir ini terus-menerus menghasilkan kebusukkan/ kebobrokan dan tak pernah memahami kedudukan hubungan yang universal yang lebih baik yang mana adalah landasan hidup manusia.
Kekuatan prinsip dan metode-metode kita seluruhnya terletak pada kenyataan bahwa kita akan mempertunjukan dan menguraikan kepada mereka sebagai suatu yang sangat indah mengasikkan sampai mati dan melarutkan dalam keidupan masyarakat susunan, tata tertib, nilai segala sesuatu yang lama.
Kita akan menciptakan literature yang masuk akal, yang tak dapat menimbulkan kebencian sesudah masuknya kita ke dalam kekuasaan kita. Kita akan terus memberanikan eksistensinya untuk mempersiapkan topangan yang berhasil melalui pidato, program partai yang akan disalurkan dari markas yang kita punya….. orang-orang arif kita, yang dididik/ dilatih untuk menjadi pemimpin, akan menyusun pidato, proyek, memoir, artikel yang akan kita gunakan untuk mempengaruhi pikiran rakyat, mengarahkan mereka ke suatu pengertian dan bentuk-bentuk pengetahuan yang kita tetapkan.
Permusuhan terhadap kita pertama sekali akan kita tangkap karena adanya kecurangan yang lebih beralasan; tidak boleh dibiarkan tidak merasa takut untuk berbuat yang mengkin salah merupakan suatu kesempatan yang diberikan untuk dapat melarikan diri kepada orang-orang yang dicurigai melakukan kesalahan atau kejahatan politik karena dalam perkara ini kita akan menghukumnya tanpa belas kasihan terhadapan apa yang diperbuatnya. Jika masih mungkin, tidak ada kemungkinan untuk mema’afkan orang-orang yang mengerjakan masalah-masalah yang tidak ada orang kecuali pemerintah yang dapat memahami setidak-tidaknya.
Jika kita tidak mengizinkan kegemaran yang bebas dalam berpolitik, disatu pihak kita akan membangkitkan semangat dan keberanian setiap macam laporan atau petisi yang menganjurkan pemerintah untuk menyelidiki segala macam proyek untuk perbaikan kondisi kehidupan rakyat; hal ini akan memperlihatkan kepada kita kekurangan-kekurangan atau yang lain fantasi-fantasi penduduk kita, kepadanya kita akan menjawab baik dengan menyelesaikannya atau dengan penolakkan yang bijaksana untuk membuktikan pandangan yang pendek orang yang mengambil keputusan yang salah.
Pedagang asutan tidak lebih dari pada salakan anjing pangkuan kepada gajah. Karena pemerintah terorganisasi baik, tidak dari sudut posisi tapi dari titik pandang umum, anjing pangkuan menyalaki gajah dengan tidak menyadari sama sekali kekuatan dan artinya. Hal ini sekedar sebagai contoh untuk memperlihatkan perbandingan arti keduanya dan anjing pangakuan akan berhenti menyalak dan akan mengebas-ngebaskan ekornya pada saat melihat gajah.
Supaya menghancurkan prestise kepahlawanan bagi kejahatan politik yang dilakukan para mafia, kita akan memajukannya kepengadilan umum dengan kategori pencurian, pembunuhan dan segala macam kejahatan. Publik opini maka akan bingung terhadap konsepsi pengkatagorian pidana politik ke dalam kejahatan yang hina dan mencapnya dengan sikap memandang rendah para mafia-mafia itu.
Perhitungan kita, yang akan kita pertunjukan tatkala waktunya tiba dalam cahaya pengalaman yang berabad-abad yang diperoleh dengan eksperiment-eksperiment di adakan di lain tempat oleh ‘yang mengadakannya’, akan dikenal dengan jelas dan tegas dan akan memperlihatkan dengan suatu pandangan akan keuntungan inovasi kita. Mereka akan mengakhiri orang-orang yang berbuat sewenang-wenang yang tidak dapat dibenarkan.
Kita sedemikian rupa akan memagari sekeliling sistem perhitungan/ program kita sehingga tidak ada pemerintah maupun pelayan umum akan berada dalam posisi yang menyimpang bahkan jumlah yang amat kecil sekalipun dari alamat yang dituju/ sasaran yang telah di tetapkan tanpa deteksi atau yang mengarahkannya pada arah yang lain melainkan yang suatu waktu akan ditetapkan dengan rencana tindakan yang tegas pembatasannya.
Kita memberikan nasihat sehingga para pemerintah tak teralih perhatiannya dari pekerjaan-pekerjaan/ tugas-tugas negara dengan resepsi-resepsi yang representatif, kepatuhan menjalankan etiket/ protokoler, hiburan. Kalian tahu ke mana jika mereka digiring oleh kelalaian ini, ke mana jika mereka sampai ke tempat kekacauan keuangan walaupun industri rakyat menakjubkan.
Otoritas kita akan berjaya sebab dia/raja bermaha kuasa akan memerintah dan membimbing dan tidak mengacau seperti pemimpin-pemimpin dan otrator-otrator yang berpekik sorai sampai suara parau dengan kata-kata yang tanpa arti yang mereka sebutkan itu prinsip-prinsip agung dan yang tidak lain -berbicara polos tapi utopis.
Otoritas kita akan menjadi mahkota ketertiban, dan yang tercakup seluruh kebahagian manusia. Cahaya kesucian ini akan mengilhami/ mendorong persembahan mistik dihadapannya dan seluruh umat manusia takut dan gemetar (karena menghormati dan segan) di depan-nya. Kekuatan yang benar tidak membuat janji-janji dengan hak apa pun : Tidak ada orang yang berani datang mendekatinya sehingga mengambil jarak sedemikian jauh darinya.( Ummat manusia dengan senang hati patuh sejak saat itu, seperti hubungan domba dengan Tuannya karena kepercayaannya pada kebahagiaan yang akan mereka peroleh dari dia/ raja ).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar