Halaman

Sabtu, 23 Januari 2010

PENAKHLUKKAN DAN PEMBENTUKAN

PENAKHLUKKAN DAN PEMBENTUKAN

Hal diatas adalah secara terperinci dari rencana kami. Dalam bahasan kali ini, dalam bab ini adalah rencana setelah semua benar-benar tahkluk dan pembentukan dunia yang kami rindukan. Dunia yang penuh dengan keadilan dan peradilan kami sendiri. Kita akan berdiri diatas dunia dan mengubahnya.
Kami bukanlah pohon (yang semakin tinggi akan semakin keras angin berhembus), kami adalah rumput yang tumbuh dan menjalar di atas tanah yang mana tanah yang kami tumbuhi adalah tanah yang subur (tempat dimana keadilan dan peradilan telah berada). Kami bisa kemanapun yang kami mau, di mana pun dan kapan pun. Kami bisa mengadakan pertemuan di mana pun dalam keadaan perang ataupun tidak. Kami adalah bayangan yang akan tak pernah dianggap ada. Hingga jika suatu saat nanti orang tahu siapa kami, mereka akan sadar betapa kuatnya kami.
Meski kita dulu bukan siapa-siapa dan bukan apa-apa, namun kita sekarang adalah keluarga super-kaya, super-kuasa di dunia ini, tak tersentuh oleh hukum, dan selalu menghindari penampilan di depan public. Kita bukanlah orang yang masuk dalam daftar orang yang paling kaya di dunia, walau kita masih bisa dengan mudah di ketahui dimana kita.
Orang-orang yang melihat aktifitas kami hanyalah seperti aktifitas relatif yang biasa saja. Namun itu hanyalah pancingan di balik misi kami yang sebenarnya. Kita memiliki ciri-ciri tersembunyi dengan rencana dan system kerja yang berdasarkan prinsip kerja bawah tanah, agar dapat mengumpulkan data dan potensi secara akurat.
Dengan cara seperti itu kami akan mudah mengetahui rahasia-rahasia profesi seseorang dari pertemuan kita dengan mereka, adalah sesuatu yang memberi kita kemampuan untuk mengontrol dan membantu kita untuk campur tangan tanpa disadari. Selain itu, kita akan menitik-beratkan pada penonjolan kedudukan kita dan rakyat secara teratur.
Kita akan menggunakan jurus uang (bea-siswa) dan dengan prospek karier, dalam rangka menggaet tokoh-tokoh yang potensial yang memiliki kedudukan tinggi di bidang akademik, politik, ekonomi, social, militer, dll. Sasaran kita adalah mereka yang terpinggirkan, dan atau tengah terbenam dalam pusaran masalah pribadi.
Mungkin judul “Bunga Harapan yang Tak Akan Pernah Mati” sedemikian fantastis, dan isinya mungkin sulit di percaya sebagai sebuah kebenaran ataupun rencana. Namun itulah yang kami bangun. Kami sedang memperluas cengkraman kami (lingkungan pengaruh) ke ujung-ujung dunia dalam rangka persiapan menuju pembangunan dunia baru dari dunia lama ini.
Kami tak akan dikenal banyak orang, kami hanya ingin dibiarkan berlalu. Karena kami yang makin tertutup justru akan menjadi lebih hidup dari yang sebelumnya (kami akan hidup setelah sekian lama kami mati). Kami akan menyusup ke tempat-tempat yang lebih tinggi dengan sungguh-sungguh daripada yang sebelumnya. Kami adalah sebuah progam mendunia –tak ada keraguan tentang itu– progam yang cukup jelas. Tapi tak berarti kami penting, yang penting adalah kondisi dan sasaran yang kami perbincangkan yang memiliki derajat kepentingan yang sangat tinggi.
Kami sama sekali bukan penekan, juga bukan seorang propaganda. Kami dingin, lugas laksana bunyi kalimat-kalimat dalam sebuah kontra hukum, dan berbicara seadanya laksana membicarakan sebuah daftar statistik. Semua kami susun memang untuk kami, bukan untuk mereka yang berkepala panas. Kami sajikan dan kami siapkan dengan teliti untuk membangun inisiatif kami sendiri.
Nama kami akan tercatat dalam lembaran sejarah sebagai bangsa yang membangun peradaban baru. Biarlah mereka para pemimpin yang telah kami atur itu yang merasakan gemerlapnya sanjungan. Dan biarlah kami tak dikenal manusia seluruhnya. kami hanya ingin diingat oleh para pemimpin binaan kami selama ratusan bahkan ribuan tahun yang akan datang. Itulah yang kami inginkan.
Kami tak mengharapakan ketenaran, kami hanya ingin mengatakan ada tiga manusia di dunia ini, yaitu :
1. Mereka yang menjadikan semuanya terjadi.
2. Mereka yang mengamati hal itu terjadi, dan
3. Mereka yang terheran-heran tentang apa yang terjadi.
Mayoritas manusia pada umumnya termasuk pada dua katergori terakhir. Sebagian mempunyai “mata untuk melihat” tapi “tidak mampu melihat” apa yang tengah berlangsung. Sebagian besar memiliki “telinga untuk mendengar” tapi tak memahami “apa yang tengah berlangsung”. Lalu dimana kedudukan kami? Dan kami akan menjawab, “kami adalah manusia yang menjadikan semuanya terjadi”.
Kami adalah pengupaya untuk penghancuran secara tuntas segenap identitas nasional dan kebanggaan nasional, yang merupakan persyaratan yang sangat menentukan jika konsep dunia yang baru harus diwujudkan. Sasaran berikutnya adalah membangun kemampuan untuk mengontrol setiap manusia dengan cara “control pikiran”, penguasaaan piblik opini dan pemikiran melalui media massa.
Kami adalah pencegah dimanapun manusia berada yang tak menentukan nasibnya sendiri. Jika kami cuma berdiam diri dengan keadaan ini, kami akan melihat terciptanya krisis demi krisis yang membingungkan masyarakat dan mendemoralisasikan sedemikian rupa, sehingga mereka akan tercipta sikap masa bodoh dalam ukuran yang luas. Hal itu benar-benar membuat kami marah. Kami tak bisa mentoleransi jika hal itu terjadi. Kami akan mengubahnya, dan hanya itulah alasan kami. Harapan akan terwujudnya hal itu dapat dilihat dari mata kami dan kami yakin bahwa kehidupan akan menjadi seperti yang kami inginkan.
Mengapa kami seperti ini?
Ini adalah sebuah proses panjang pengajaran paham yang dimulai sejak kami menderita. Penderitaan mendidik kami seperti ini. Tak ada yang dapat menumbangkan sebuah sikap yang telah tertanamkan di sisi kami dengan adanya penderitaan yang kuat, yaitu menciptakan kami yang seperti ini.
Kami adalah hasil catatan dari sejarah “oleh yang turut mendengarkan”. Beberapa dari kami adalah berupa uraian panjang lebar dan beberapa dari kami lagi adalah uraian singkat. Kami peluluh diri bila dilihat dari sudut pandang, rujukan waktu, dan beberapa indikasi gramatikalnya. Sebab kami adalah himpunan dari sejarah-sejarah penderitaan manusia yang dulu tanpa memperoleh keadilan dan peradilan. Keberadaan kami bukan untuk diterima, tetapi untuk memberikan informasi mengenai suatu progam yang disajikan dengan nada yang (seolah-olah) telah dalam proses yang sedang berjalan.
Kami bukanlah sesuatu yang baru. Kami bukanlah karya yang mutakhir. Kami adalah tradisi dan kami adalah warisan yang terputus oleh penderitaan itu dan bangkit lagi dengan generasi-generasi baru melalui kami lagi. Kami bukanlah cacatan temuan baru atau kegairahan yang segar di dalamnya. Kami adalah keyakinan dan ketenangan melalui pengalaman dari progam yang ada, namun tak lama tersentuh.
Kami bukanlah kelas penguasa ataupun aristrokrasi nasional. Kami adalah siapa pun yang tak memiliki pemerintahan terbuka; yang akan mendapatkan keuntungan dan tak akan merugi sedikitpun, dan mampu menjaga diri akan tetap utuh jika dunia benar-benar runtuh (dalam aristrokasi).
Kami bukan dorongan alamiah, tetapi secara sistematik kami dirangsang untuk itu. Hanya sedikit yang menyadari kami (dari apa yang kami sampaikan), selain mereka itu adalah sumpah-serapah yang tersewa.
Kami bukanlah ketakutan, karena kami adalah publisitas yang jelas. Kami adalah pandangan, kami adalah keterangan, kami adalah tentang instruksi, dan kami adalah detil-detil yang masih sedang dilaksanakan. Kami bukanlah seribu gerombolan yang kacau balau, kami adalah minoritas yang bagaikan terdiri dari 20 orang (sedikit) tentara atau polisi yang terlatih yang dipastikan dapat menyelesaikan progam dengan efektif.
Kami adalah klaim yang kuat, dan rencana kami hanyalah pengantar kepada klaim yang sejajar denga fakta-fakta. Dan, kami adalah RAHASIA, dan pemberi RAHASIA pada semua orang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar