Halaman

Sabtu, 23 Januari 2010

STRATEGI DALAM PERANG

STRATEGI DALAM PERANG

Bahwa perang itu sejauh mungkin tak dapat dihindarkan. Perang akan selalu ada karena memang harus adanya. Meski seluruh hati umat manusia menginginkan akan adanya perdamaian, perang akan selalu ada.
Jika Negara kita mempunyai musuh, maka kita di benarkan dan tak dianggap immoral untuk mengunakan setiap cara dan seni konflik. Seperti umpamanya, merahasiakan dari musuh tentang rencana pertahanan dan penyerangan, penyeranganya pada malam hari atau dengan dalam jumlah yang lebih besar, lalu dengan alasan apakah mau dicap immoral dan tak dibenarkan terhadap cara-cara yang membawa keburukkan bagi musuh, menghancurkan musuh itu?
Sesungguhnya semangat untuk berperang dan mati terhormat adalah semangat yang membuat kita menjadi kuat dan sulit untuk dizalimi, dijajah, atau dikalahkan. Jangan biarkan musuh-musuh yang membenci kita ini berusaha menghapusnya dengan memasukkan berbagai paham sehingga kita jauh dari berperang dan jauh dari mati terhormat (dalam islam disebut jihad). Janganlah seperti umat- umat islam yang keracunan dengan tasawuf, lalu ia keasyikkan dengan ”mujahadah” sehingga lebih asyik menyepi dan ”berzikir” ketimbang berperang.
Presiden AS, George W Bush mengatakan: ”Either with us or against us!. ” “Berjuang bersama kami. Jika tidak berarti melawan kami!”
Negara-negara Barat maju karena banyak melakukan peperangan. Dari Eropa, mereka berperang menyerang penduduk-penduduk di benua Asia, Afrika, Australia, dan Amerika. Akibatnya saat ini Kanada, Amerika Serikat, Australia, serta negara-negara Amerika Latin seperti Meksiko dan Brazil boleh dikata mayoritas penduduknya dan pemimpinnya berasal dari Eropa.
Negara-negara Barat juga melakukan peperangan baik dalam perang Dunia I, Perang Dunia II, Perang Korea, Perang Vietnam, Perang Afghanistan, Perang Iraq, dan sebagainya. Puluhan juta tentara mereka mati karenanya. Tapi musuh yang mereka bunuh lebih banyak lagi dan mereka berhasil menguasai sumber daya dan kekayaan negara lain sehingga bisa maju dan kaya.
Alasan utama Negara ini tak bisa menjadi kuat adalah kerena kebencian terhadap musuh-musuhnya kurang. Sebab Negara ini masih mempunyai rasa iba. Padahal rasa iba ini adalah kelemahan Negara kita yang tak dimiliki musuh-musuh kita. Seharusnya kelemahan ini kita ubah menjadi kekuatan kita. Karena itulah yang membedakan kita dengan mereka.
“Orang yang jahat memang harus dihancurkan.”
Mereka, musuh-musuh kita, adalah orang-orang yang dulu menciptakan ketidak-adilan ini. Mereka menjemput kita tanpa menunggu kita jadi kuat dulu. Mereka tak pernah peduli ataupun adil. Kejahatan ini tak bisa dibiarkan. Sekian lama kita mengubur rasa ini dengan amarah, menguburnya dengan dendam dan dengan tak bisa menguasai rasa takut ini juga. Sekian lama rasa ini kita tahan. Menyakitkan sekali kita peduli, dan menyakitkan lagi saat kita berharap. Untuk itu, kita akan berjanji untuk tidak peduli lagi. Kita akan mengatakan “tidak” pada hal-hal yang baik. Karena kita akan mengatakan ”ya” pada yang terbaik.
Kita akan mulai dari sekarang!
Kalian tahu mengapa kita dulu terjatuh? Karena agar kita belajar untuk berdiri lagi. Sudah mulai saatnya hinaan ini kita hentikan. Jika tidak, hinaan ini akan terus berlanjut (karena hinaan ini adalah siklus yang tiada henti). Jadikanlah diri kita sebagai petarung yang tak terkalahkan, mengabaikan diri pada suatu gagasan, dan kita tak akan bisa dihentikan. Kita akan jadi sesuatu yang berbeda, jadi legenda.
Selama ini kita mencari cara untuk mengalahkan ketidak-adilan ini. Saya punya yang kalian butuhkan. Yaitu, “Kuasailah rasa takutmu dulu. Latihan yang berat itu tak berarti. Yang penting kita bisa menimbulkan rasa takut pada musuh-musuh kita, sehingga musuh takut untuk bertindak. Dengannya, kita dapat menimbukkan ketakutan pada mereka yang memangsa kaum yang ketakutan. Dengannya, kita bisa menjadi yang paling menakutkan.
Jika kita mampu menghilang, pelajarilah cara untuk benar-benar tak terlihat. Karena alat bertarung yang paling kuat adalah muslihat. Dengannya, dimata lawan kita akan jadi lebih dari sekedar manusia biasa. Jadilah yang tercepat dan yang terkejam, sebab tercepat dan yang terkejamlah yang akan menang. Jangan risaukan bagaimana, karena itu cuma soal masalah kesabaran dan kegesitan saja.
Factor penentu kemenangan bukanlah karena kita ingin, melainkan kerena kita senang melakukannya. Kemenangan adalah tentang apa yang telah kita hasilkan, bukan apa yang telah kita rencanakan. Yang diperlukan adalah metode untuk mewujudkannya. Sebab hidup adalah tantangan yang harus senantisa di lalui. Lakukanlah, jadilah sesuatu yang kau pikirkan. Yakinlah kau saat itu adalah juga kau seperti yang kau pikirkan. “Berpikir adalah awal dari perubahan, dan untuk mewujudkannya memerlukan tindakan nyata. Karena kemuliaan itu muncul dari keberanian kita untuk memulai.” Itu adalah sifat orang kuat, dan orang kuat mempunyai kemampuan untuk melakukan sesuatu yang tak dimiliki orang lemah.
Tanpa adanya kejahatan, kita tak tahu siapa yang benar, “Kejahatan itu terlahir karena adanya pengertian toleransi dari masyarakat.” Jangan persulit diri kita untuk berpikir mengapa harus ada kejahatan, sebab itu tak ada habisnya. “Jangan menghabiskan waktu yang bernilai 1 dolar untuk mengambil keputusan yang bernilai 10 sen. Sebab tak ada manfaat yang begitu besar selain untuk tetap bersikap tenang.”
Keegoisan adalah sikap manusia pada umumnya, namun kita tak boleh memiliki sikap yang tak bijaksana itu. “Ada kalanya orang yang kuat sekalipun masih perlu bantuan orang lain, bukan berarti orang itu lemah. Kemeangan dalam pertarungan tak diperoleh dengan kekuatan diri sendiri.” Rakyat memang orang-orang kecil, namun jika mereka bersatu dan membantu kita, itu akan menjadi sebuah kekuatan super-power yang menguntungkan kita guna memenangkan sebuah perang. Dengan begitu rakyat tak akan merasa diabaikan oleh kita yang lebih kuat. “Orang kuat adalah orang yang dapat menginjak jari kaki orang lain tanpa melukainya.” Tujuaan orang kuat ada dibumi bukanlah membangun sesuatu yang besar, tapi membangun orang-orang yang besar (orang-orang dari rakyat).
“Jika kita ingin menang, ambillah jalan/cara yang baru dan bukanlah berjalan pada jalan yang sama yang telah usang dengan kemenangan seadanya.”
Demi tujuan kita (kemenangan atas perang), tak mesti membuat tambahan territorial (memperluas perang). Dan jika ada Negara yang memberi bantuan (pertolongan), kita mesti menolaknya. Jika pertolongan (bantuan) yang di berikan itu hanyalah dalih muslihat untuk memperkuat kekuasaan (keunggulan) mereka si pemberi pertolongan. Sehingga mereka akan gagal memasukkan perang itu pada landasan ekonomi Negara kita. Jangan pikir kami tak memahaminya (tak mampu mengerti).
Kita akan siapkan agen-agen Internasional kita yang mata-matanya selalu mengawasi seluruh dunia tanpa ada yang mampu menyadarinya. Dengannya, setiap moment penyerangan akan segera kita ketahui dan kita akan mempersiapkan ukuran-ukuran (norma-norma) tertentu untuk melindungi kita.
Namun jika Negeri-Negeri itu memberanikan diri bekerja sama dengan yang lainnya (Negara lain) guna menghadapi kita, maka kita mesti berada pada suatu posisi untuk menjawab terhadap setiap tindakkan permusuhan yang berani melawan kita, dan memberikan perlawanan dengan jalan mencetuskan suatu perang yang universal/ perang dunia.
Jika apa yang kita rencanakan mereka ketahui sebelum waktunya, kalian mungkin menyatakan bahwa mereka akan mengangkat senjata melawan kita. Untuk itu kita akan menghadapinya dengan membuat suatu muslihat; gerakan-gaerakan di bawah tanah, gerakan-gerakan rahasia dan penduduk kota, yang menghilangkan keberanian agar mereka melucuti senjatanya dan tak berani (takut untuk bertindak) berkerah ke dalam perang. Sebab, muslihat adalah alat bertarung yang paling menakutkan. Itulah mengapa kita harus jadi lebih dari sekedar manusia biasa.
“Jika kau mampu menghilang, pelajarilah cara untuk benar-benar tak terlihat.”
“Suatu pertarungan (peperangan) di menangkan bukan karena teknik yang baik, persenjataan yang mutakhir, atau jumlah pasukan yang banyak, namun karena muslihat (pemikiran yang kejam).“
“Jika kau jadikan dirimu petarung yang tak terkalahkan,
Jika kau abaikan dirimu pada suatu gagasan,
Dan jika kau tak bisa dihentikan,
Maka kau akan jadi sesuatu yang benar-benar berbeda,
Menjadi legenda.”
Ingal lagi di bab lain saya pernah menuliskan yang kurang lebih seperti ini, “Sesungguhnya Jihad adalah semangat yang membuat ummat Islam menjadi kuat dan sulit untuk dizalimi, dijajah, atau dikalahkan. Orang-orang kafir membenci ini dan berusaha menghapusnya dengan memasukkan berbagai ajaran/paham sehingga ummat Islam jauh dari jihad. Misalnya dengan tasawuf, ummat Islam diasyikkan dengan ‘mujahadah’ sehingga lebih asyik menyepi dan ‘berzikir’ ketimbang berjihad.”
“Presiden AS, George W Bush mengatakan: ‘Either with us or against us!. Berjuang bersama kami. Jika tidak berarti melawan kami!’ Jika tidak turut berjuang bersama George W Bush, berarti jadi musuh Bush cs. Negara-negara Barat maju karena banyak melakukan peperangan. Dari Eropa, mereka berperang menyerang penduduk-penduduk di benua Asia, Afrika, Australia, dan Amerika. Akibatnya saat ini Kanada, Amerika Serikat, Australia, serta negara-negara Amerika Latin seperti Meksiko dan Brazil boleh dikata mayoritas penduduknya dan pemimpinnya berasal dari Eropa.”
“Negara-negara Barat juga melakukan peperangan baik dalam perang Dunia I, Perang Dunia II, Perang Korea, Perang Vietnam, Perang Afghanistan, Perang Iraq, dan sebagainya. Puluhan juta tentara mereka mati karenanya. Tapi musuh yang mereka bunuh (di antaranya ummat Islam) lebih banyak lagi dan mereka berhasil menguasai sumber daya dan kekayaan negara lain sehingga bisa maju dan kaya.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar