Halaman

Sabtu, 23 Januari 2010

RAHASIA KECERDASAN OTAK

RAHASIA KECERDASAN OTAK
Dalam kehidupan, seperti yang saya katakan didepan tadi bahwa dunia ini selalu ada sifat yang mendua kontra. Salah satunya adalah adanya ‘pintar dan bodoh’. Dimanakah Anda? Jika Anda termasuk dalam kategori ‘pintar’, syukurlah. Jadi Anda tak perlu untuk membaca pemahaman saya dibawah ini. Namun (maaf) jika Anda merasa termasuk dalam kategori ‘bodoh’, bab ini akan sangat membantu Anda dalam mengetahui apa sebabnya bisa demikian.
Pernahkah Anda berkata seperti ini, "Bagaimana menjadi pintar? Padahal saya sudah belajar mati-matian, tetapi tetap saja bodoh. Sedangkan dia sedikit belajar, sering ketiduran dikelas, dan sering membaca komik dan novel, tapi kepandaiannya melebihiku dalam banyak hal " Dan terlintas dalam Anda benaknya, apa sebabnya dia begitu pintar? Kenapa tuhan memberi kelebihan kepada mereka? Apakah ini suatu kebetulan? Atau hasil usaha dia sendiri? Kalau usaha dia sendiri, mengapa dia bisa melampahiku dalam banyak hal, sedang dia sedikit belajar? ”
Maka untuk itu saya tergerak mengatakn rahasia yang dimiliki oleh orang orang yahudi yang disusun oleh Dr Stephen Carr Leon. Sekadar untuk Anda ketahui, tesis ini memakan waktu Dr Stephen Carr Leon hampir delapan tahun. Karena dia harus mengumpulkan data-data yang setepat mungkin.
“Marilah kita mulai dengan persiapan awal melahirkan. Di Israel, setelah mengetahui sang ibu sedang mengandung, sang ibu akan sering menyanyi dan bermain piano. Si ibu dan bapak akan membeli buku matematika dan menyelesaikan soal bersama suami.
Stephen sungguh heran karena temannya yang mengandung sering membawa buku matematika dan bertanya beberapa soal yang tak dapat diselesaikan. Kebetulan Stephen suka matematika.
Stephen bertanya, ‘Apakah ini untuk anak kamu?’ Dia menjawab, ‘Iya, ini untuk anak saya yang masih di kandungan, saya sedang melatih otaknya, semoga ia menjadi jenius.’ Hal ini membuat Dr Stephen tertarik untuk mengikut terus perkembangannya. Kembali ke matematika tadi, tanpa merasa jenuh si calon ibu mengerjakan latihan matematika sampai genap melahirkan.
Hal lain yang Stephen perhatikan adalah cara makan. Sejak awal mengandung dia suka sekali memakan kacang badam dan korma bersama susu. Tengah hari makanan utamanya roti dan ikan tanpa kepala bersama salad yang dicampur dengan badam dan berbagai jenis kacang-kacangan.
Menurut wanita Yahudi itu, daging ikan sungguh baik untuk perkembangan otak dan kepala ikan mengandungi kimia yang tidak baik yang dapat merusak perkembangan dan penumbuhan otak anak didalam kandungan. Ini adalah adat orang orang Yahudi ketika mengandung. Menjadi semacam kewajiban untuk ibu yang sedang mengandung mengonsumsi pil minyak ikan.
Ketika diundang untuk makan malam bersama orang orang Yahudi. Begitu Stephen menceritakan, Perhatian utamanya adalah menu mereka. Pada setiap undangan yang sama dia perhatikan, mereka gemar sekali memakan ikan (hanya isi atau fillet).
Biasanya kalau sudah ada ikan, tidak ada daging. Ikan dan daging tidak ada bersama di satu meja. Menurut keluarga Yahudi, campuran daging dan ikan tak bagus dimakan bersama. Salad dan kacang, harus, terutama kacang badam.
Uniknya, mereka akan makan buah buahan dahulu sebelum hidangan utama. Jangan terperanjat jika Anda diundang ke rumah Yahudi Anda akan dihidangkan buah-buahan dahulu. Menurut mereka, dengan memakan hidangan kabohidrat (nasi atau roti) dahulu kemudian buah buahan, ini akan menyebabkan kita merasa ngantuk. Akibatnya lemah dan payah untuk memahami pelajaran di sekolah.
Di Israel, merokok adalah tabu, apabila Anda diundang makan dirumah Yahudi, jangan sekali kali merokok. Tanpa sungkan mereka akan menyuruh Anda keluar dari rumah mereka. Menyuruh Anda merokok di luar rumah mereka.
Menurut ilmuwan di Universitas Israel, penelitian menunjukkan nikotin dapat merusakkan sel utama pada otak manusia dan akan melekat pada gen. Artinya, keturunan perokok bakal membawa generasi yang cacat otak ( goblok). Suatu penemuan yang dari saintis gen dan DNA Israel.
Benarkah merokok dapat melahirkan generasi ‘Goblok!’ kata Goblok bukan dari penulis, tapi kata itu sendiri dari Stephen Carr Leon sendiri. Dia sudah menemui beberapa bukti menyokong teori ini. ‘Lihat saja Indonesia,’ katanya seperti dalam tulisan itu.
Jika Anda ke Jakarta, di mana saja Anda berada, dari restoran, teater, kebun bunga hingga ke museum, hidung Anda akan segera mencium bau asak rokok! Berapa harga rokok? Cuma US$ 70cts !!!
‘Hasilnya? Dengan penduduknya berjumlah jutaan orang berapa banyak universitas? Hasil apakah yang dapat dibanggakan? Teknologi? Jauh sekali. Adakah mereka dapat berbahasa selain dari bahasa mereka sendiri? Mengapa mereka begitu sukar sekali menguasai bahasa Inggris? Ditangga berapakah kedudukan mereka di pertandingan matematika sedunia? Apakah ini bukan akibat merokok? Anda fikirlah sendiri?’
Perhatian Stephen selanjutnya adalah mengunjungi anak-anak Yahudi. Mereka sangat memperhatikan makanan, makanan awal adalah buah buahan bersama kacang badam, diikuti dengan menelan pil minyak ikan (code oil lever).
Dalam pengamatan Stephen, anak-anak Yahudi sungguh cerdas. Rata rata mereka memahami tiga bahasa, Hebrew, Arab dan Inggris. Sejak kecil mereka telah dilatih bermain piano dan biola. Ini adalah suatu kewajiban. Menurut mereka bermain musik dan memahami not dapat meningkatkan IQ. Sudah tentu bakal menjadikan anak pintar.Ini menurut saintis Yahudi, hentakan musik dapat merangsang otak.
Tak heran banyak pakar musik dari kaum Yahudi. Seterusnya di kelas 1 hingga 6, anak anak Yahudi akan diajar matematika berbasis perniagaan. Pelajaran IPA sangat diutamakan. Di dalam pengamatan Stephen, perbandingan dengan anak anak di California, dalam tingkat IQ-nya bisa dia katakan 6 tahun kebelakang.
Segala pelajaran akan dengan mudah di tangkap oleh anak Yahudi. Selain dari pelajaran tadi olahraga juga menjadi kewajiban bagi mereka. Olahraga yang diutamakan adalah memanah, menembak dan berlari. Menurut teman Yahudi-nya Stephen, memanah dan menembak dapat melatih otak fokus. Disamping itu menembak bagian dari persiapan untuk membela negara.
Selanjutnya perhatian Stephen ke sekolah tinggi (menengah). Di sini murid-murid digojlok dengan pelajaran sains. Mereka didorong untuk menciptakan produk. Meski proyek mereka kadangkala kelihatannya lucu dan memboroskan, tetap diteliti dengan serius.
Apa lagi kalau yang diteliti itu berupa senjata, medis dan teknik. Ide itu akan dibawa ke jenjang lebih tinggi.
Satu lagi yang di beri keutamaan ialah fakultas ekonomi. Saya sungguh terperanjat melihat mereka begitu agresif dan seriusnya mereka belajar ekonomi. Diakhir tahun diuniversitas, mahasiswa diharuskan mengerjakan proyek. Mereka harus memperaktekkanya.
mereka hanya akan lulus jika teamnya (10 pelajar setiap kumpulan) dapat keuntungan sebanyak $US 1 juta!
Anda terperanjat?
Itulah kenyataannya.
Kesimpulan, pada teori Stephen adalah, melahirkan anak dan keturunan yang cerdas adalah keharusan. Tentunya bukan perkara yang bisa diselesaikan semalaman. Perlu proses, melewati beberapa generasi mungkin?
Penghafal Al Qur’an
Kabar lain tentang bagaimana pendidikan anak adalah dari saudara kita di Palestina. Mengapa Israel mengincar anak-anak Palestina. Terjawab sudah mengapa agresi militer Israel yang biadab dari 27 Desember 2008 kemarin memfokuskan diri pada pembantaian anak-anak Palestina di Jalur Gaza.
Seperti yang kita ketahui, setelah lewat tiga minggu, jumlah korban tewas akibat holocaust itu sudah mencapai lebih dari 1300 orang lebih. Hampir setengah darinya adalah anak-anak.
Selain karena memang tabiat Yahudi yang tidak punya nurani, target anak-anak bukanlah kebetulan belaka. Sebulan lalu, sesuai Ramadhan 1429 Hijriah, Ismali Haniya, pemimpin Hamas, melantik sekitar 3500 anak-anak Palestina yang sudah hafidz al-Quran.
Anak-anak yang sudah hafal 30 juz Alquran ini menjadi sumber ketakutan Zionis Yahudi. ‘Jika dalam usia semuda itu mereka sudah menguasai Alquran, bayangkan 20 tahun lagi mereka akan jadi seperti apa?’ Demikian pemikiran yang berkembang di pikiran orang-orang Yahudi.
Tidak heran jika-anak Palestina menjadi para penghafal Alquran. Kondisi Gaza yang diblokade dari segala arah oleh Israel menjadikan mereka terus intens berinteraksi dengan al-Qur’an. Tak ada main Play Station atau game bagi mereka. Namun kondisi itu memacu mereka untuk menjadi para penghafal yang masih begitu belia. Kini, karena ketakutan sang penjajah, sekitar 500 bocah penghafal Quran itu telah syahid.”
Jadi sekarang Anda sudah tahu bukan, mengapa Anda yang sudah merasa berusaha mati-matian belajar; berdoa; berusaha, namun tetap bodoh, sedang mereka yang tak seperti Anda sekali mendengar sudah mengerti, dan Anda sering melihatnya mengalahkan Anda dalam banyak hal? Saya katakana, jangan salahkan Tuhan. Tapi, salahkan orang tua Anda sendiri. Merekalah yang menjadikan Anda seperti itu.
Sekarang Anda yang ‘telah tahu kenapa’, dan akan sulit untuk menyamai mereka yang tak seperti Anda. Dan jika Anda berusaha unuk menyamainya, itu sulit. Namun, bukanlah maksud saya memupuskan harapan Anda. Ingatlah Tuhan Maha Adil terhadap hambanya. Menurut Anda itu adalah buruk, namun mungkin menurut Tuhan itu adalah baik.
Mengalahkan mereka adalah dengan cara lain. Biasanya orang-orang yang ‘pintar’ itu bodoh dalam hal diluar pelajaran. Apakah Anda tak pernah menghitung bahwa ‘pelajaran’ adalah 1 ‘hal’, dan diluarnya adalah banyak. Banyakan mana antara 1 dan ‘banyak’? Itulah dan disitulah kesempatan Anda untuk membalasnya. Jangan putus asa!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar